Minggu, 11 Januari 2009

SIAPAKAH YANG SALAH, PALESTINE ATAU ISRAEL...???

Jawapos, 11 Januari 2008
GUS DUR Minta Masyarakat Proporsional Sikapi Konfrontasi Israel-Palestina
JAKARTA - Berbeda dengan sebagian tokoh Indonesia lain, Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) justru meminta masyarakat lebih proporsional dalam menyikapi konfrontasi Israel-Palestina. "Jangan ngeblok pada Palestina saja," ujarnya di Utan Kayu, Jakarta, kemarin (10/1).

Sebab, menurut dia, kedua pihak harus sama-sama didorong untuk menghentikan serangan mereka masing-masing. "Israel nggak nurut, tapi Palestina juga nggak nurut," tambah mantan ketua umum PB NU tersebut.

Karena itu, dia menyesalkan sikap sejumlah ormas Islam maupun parpol di Indonesia yang terlalu membela kelompok Hamas. "Kalau masih seperti sekarang yang didorong, perdamaian di sana tidak akan pernah tercapai, tidak akan ada perundingan," tegasnya yakin.

Gus Dur menyatakan, serangan Israel yang menewaskan ratusan perempuan dan anak-anak itu memang telah membuat dirinya prihatin. Namun, lanjut dia, konflik antara Palestina dan Israel itu sangat kompleks dan sudah terjadi sejak lama. "Konflik itu akan terus terjadi selama Hamas juga masih menembakkan roket ke wilayah permukiman Yahudi," tandasnya.

Tapi, apakah konflik Palestina-Israel berhubungan dengan masalah keagamaan? Gus Dur menolak asumsi tersebut. Menurut dia, isu keagamaan hanya menjadi tunggangan bagi beberapa kelompok untuk mendramatisasi konflik di sana.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang membentuk koalisi Masyarakat Madani untuk Palestina menyatakan ke PBB bahwa faktor agama menjadi salah satu alasan Israel menyerang Palestina. "Nggak usah ngomong lah, wong nggak ngerti masalah sana. Dia nggak ngerti sejarahnya," sindir Gus Dur.

Sementara itu, Selasa (13/1) Gus Dur dijadwalkan berangkat ke Seoul, Korsel. Dia diundang untuk mengikuti konferensi tingkat tinggi pemimpin dunia tentang perdamaian bertitel World Summit on Peace and International Leadership Conference. Dalam acara ini juga membahas konflik Gaza. (dyn/tof)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar terakhir